aku sudah memutuskann

aku sudah memutuskan,, itu yang ingin kukatakan sekarangg.. aku tak tahu,, benar2 tak bisa membayangkan apa yang akan ada di depanku nantinya.. Akan seperti apa aku nantinya.. Tapi yang jelas aku sudah memutuskan.. Aku memutuskan untuk keluar dari sini,, besok September,, Walaupun sampai detik ini aku belum mengatakannya pada bosku.. tapi setidaknya aku sudah memberikan gambaran bahwa aku akan keluar dari sini pada teman-temanku... apa yang membuatku ingin keluar dari sini? Yang pertama,, aku sadar sesadar sadarnya bahwa aku tak akan berkembang disini,, aku ingin keluar atas keinginanku murni.. Aku tidak mungkin tetap di sini,, sementara 1 tahun lagi aku dikejar deathline untuk menikah... Huph.. Jika aku bisa meminta,, aku ingin menundanya setidaknya 2-3 tahun lagi... Aku ingin mengumpulkan uang,, bahkan sekarangpun aku belum bisa mengumpulkan uang barang sedikit.. Ataupun membahagiakan keluargaku,, membelanjakan kebutuhan mereka,, khususnya ibuku... Karena itu,, aku harus keluar dari sini... Aku harus mencari pekerjaan,, mungkin bukan yang lebih nyaman,, tapi setidaknya dengan penghasilan yang lebih besar,, karena aku sangat butuh uangg.. Di sini,, setiap kali aku melamar pekerjaan,, mendapatkan panggilan,, akan cukup merepotkan bagiku,, aku harus terus2ann minta tolong sana sini,, iya kalau bisa,, kalau tidak?? Jadi aku harus keluarr,, dan lagiii aku merasa sudah tak lagi ingin menanggung beban ini,, dengan gaji segini pula,, aku mengorbankan mataku,, kasihan matakuu,, sekarang sudah minus 4, mana silinder lagii.. Rasanya ingin menangis saja... Ya setidaknya aku harus menyelesaikan tanggung jawabku untuk membantu teman2 melewati lebaran ini... Sebenarnya aku sangat takutt,, aku seperti memilih masuk ke jalan yang gelap.. tidak tahu kemana harus melangkah,, tapi aku telah memutuskannya,, karena aku tidak boleh terus2an berada di sisi nyaman ini.. Dan melewatkan semuanya... Tapi aku benar-benar berharap pada diriku,, agar September nanti,, entah itu di awal, di akhir,, ataupun di tengah,, aku sudah bisa bekerja,, dan itu haruss.. Haruss Tuhan,, aku harus bisa,, karenanya aku tak ingin melewatkan setiap waktu yang kulalui nantii.. setiap waktu harus bisa berarti.. Aku tau pengorbanan yang akan kulalui tidak ringan,, uang,, waktu,, tenaga,, semuanya.. Aku mohon Tuhann,, Tunjukkan jalanMu.. Walau aku Takut dan sangat takutt,, tapi aku haruss beranii untuk berkorban,, aku mohon Tuhan.. Ijinkan aku.. Restuilah hambaMu ini... Walau aku juga terkadang sering kali bingung ketika dihadapkan pada suatu pilihan,, bahkan ketika aku memperoleh kesempatann,, kadang aku justru kebingungan,, karenanya Tuhan,, kuatkan niatku... Bulatkan tekatku,, jagalah selalu semangatkuu.. Dan biarkan aku selalu setia pada pengharapanku.. Percaya pada jalanMu... Aminn.. :'

i feel pain, actually really sad..

i feel pain, actually really sad.. tau kenapa?? entahlah.. aku tidak tahu,, apakah Tuhan sedang benar2 menguji aku,, atau memang benar2 membenci aku... Bayangkan saja,, setiap kali aku akan berusaha,, setiap kali aku ingin memulai lagi,, mengumpulkan semangat yang tersisa untuk bangkit kembalii.. tapi apa yang kudapat,, halangan yang tak habis2,, bukannya sampai pada tujuan,, tapii penuh dengan rintangan,, hingga aku harus terjatuh dan kembali mengumpulkan semua sisa semangatku untuk kembali membangun semangatku yang perlahan pudarr... rasanyaa aku inginn berkataa,, "Ya Tuhann jika aku memang salah, tunjukkanlah salahku,, dan bila Engkau memang membenciku,, mungkin memang lebih baik jika kau hapus aku..." tadi,, aku kembali mencoba melamar,, aku tau aku bukanlah orang yang benar2 rajin.. bahkan untuk mampu bangun rutinpun aku tak bisa,, tapi aku mau mencoba,, aku mau berusaha... dann entah kenapa,, aku selalu membayangkan hal yang indah,, tapi yang kudapatkan tak pernah seindah yang kubayangkan.. tapi jika begitu apakah fungsinya kekuatan pikiran,, pengharapann?? jika memang begitu,, baiklahh.. tapi tak perluu jadi lebih buruk kan?? sebut saja aku pengeluh atau apa,, tapi aku hanya ingin menuangkan ini pada sesuatu,, setidaknya jika tak bisa pada seseorang... menunggu selama hampir satu jam,, karena bosan,, dan aku harus memberi makan,, dan tentu saja menyelesaikan tanggung jawab,, kuputuskan untuk meninggalkan,, melepaskan,, karena aku juga tidak terlalu sreg,, (mungkin dalam melamar aku terlalu antusias atau gimana,, tapi salahkah aku jika aku mencoba mencari kesempatann??).. Ya,, dan akhirnya aku tak jadi melamar,, kubawa kembali satu bendel kertas di dalam amplop itu,, dan aku pergi dari situu,, *melipirr... agak kecewa,, tapi ya sudahlah,, berjalan biasa... dan.. saatnya pulang,, melewati kleringan,, macet,, lampu merahh... karena aku naik motor,, kucoba untukk memasuki jalan-jalan kecil diantara mobil dan kendaraan yang lain,, tibalah aku pada sebuah sedan merah,, aku tak memperhatikan merk apa,, plat nomor berapa ataupun siapa yang ada didalamnya... terjadi begitu saja,, akupun tak menyangka... "Ya Tuhan,, Ya Tuhann,, " sambil berteriak kesakitan,, karena ternyata ujung ibu jari kakiku dan jari ke dua kakiku masuk ke dalam jeruji mobil itu.. Sakit sekali rasanyaa,, entah karena bingung atau bagaimana,, mobil itu justru mundur pelan,, rasanya aku sudah hampir pasrah jika sampaii kehilangan kedua jari kakiku.. Tapi dengan tenaga dan suara yang masih tersisa aku meminta mobil itu untuk maju sedikit... Dengan gesekann cukup kerass,, akhirnya kakiku lepas dari jerujii itu... Rasanya,, perasaanku jadii semakin campur adukk,, antara rasa syukur karena kakiku masih utuh,, dan antara rasa sedih yang berlebihh... Aku berjalan pelan,, karna lampu mulai hijauu,, dengan menahan rasa sakit dari kakii,, dan terlebihh darii hatikuuu... Perasaankuu rasanya kacauu,, aku bertanya dan terus bertanya 'Apa Tuhan memang membenciku,,?? ' karena kelakuankuuu..? Karena sikapku? Karena kesombonganku? Karena inginku untuk disayangii,, dan merasakan dicintai diperhatikann? Air mataku pun menetess dan aku bingung harus berbuat apa.... Aku tak mengertii Tuhann,, aku sungguh tak mengertii,, apakah aku terlalu kuat,, apakah aku terlalu sabarr,,, untuk menerima semua inii atau justru aku terlalu sombong,, hingga aku layak untuk dibencii?? tapi sampai detik inipunn,, aku masih berharap padaMu Tuhan,,, aku masih mau berjuang Tuhannn... beri aku kekuatann,, tunjukkan salahkuu... Tak tau kemana aku harus mengadu,, kemana aku harus berharap,, bersandarr, jika bukan padaMu... semoga pilihankuu tidaklah salah Tuhannn... aku mohonn... Tunjukkanlahh... agar aku mengertiii... Jika aku bolehh menangiss,, aku inginn menangiss sekencangnya Tuhannn... di pelukkanMu...

saat ingin berkata 'Entahlah'

seperti yang diketahui,, aku bukanlah orang yang suka mencari masalah,, aku lebih suka diam tenang menikmati apa yang aku punya.. apa yang ada..

karena bagiku... tanpa dicaripun masalah itu nantinya akan datang,, jadi aku lebih suka menikmati apa yang aku miliki,, tapii ini bukan berarti aku tak ingin berkembang.. aku ingin,, sangat ingin berkembang,, hanya saja aku tak suka mencari masalah... tak seperti sahabatku,, panggil saja dia D,, entahlah.. kenapa ia cukup suka mencari masalah,, ia sudah mendapatkan sebuah kenyamanan tapi ia tetap memilih untuk mencari tantangan,, dan sekarang ia terlibat dalam suatu lingkaran yang rumit.. akupun sampai bingung menanggapinya.. Tapi menurutku itu adalah pilihannya., Biarlah ia bertanggungjawab atas apa yang ia pilih dan menerima setiap konsekuensi dari pilihannya... dan saat ini yang aku inginkan hanyalah bisa duduk tenang,, menikmati waktu bersama orang yang aku sayangii.. Entahlah,, sebut aku pemalas,, atau apa ataupun kura2 dalam tempurung,, rasanya yang ku inginkan hanya itu,, walaupunn aku tau nantinya akan ada masalah,, tapi yang kuinginkan saat ini hanya bersamanya menikmati waktuku...... entahlahhhhhhhh....... aku sangat tidak suka diusik,, karena akupun tak pernah mencoba mengusikk... apakah itu salah? apakah itu pikiran bodoh,, tapi entah kenapa,, terkadang, atau mungkin seringkali hidup membuatku berpikir,, dan berlaku demikiann,, aku ingin menikmatii duniakuu.. rasanya begituu.. karena aku mencoba berubahh tapii apa? apakahh salah ini semata hanya aku?? entahh.. entah.. entahh.. bahkan saat inipun aku tak tau dengan apa yang aku tulis.. Rasanya nanti aku hanya ingin menghabiskan hari ini bersamanya.. Mungkin 1 hal yang selalu aku inginkan yang membuatku selalu betah,, dan selalu ingin bersamanya,, dicintaii,, diperhatikan,, mencintai dan memperhatikan... rasanya menyenangkannn.. walaupun tak sepenuhnya.. walauu kadang tak seperti yang diharapkann,, tetapii cukuplah sebuahh rasa nyaman,, DICINTAI dan MENCINTAI... bukann kepurapuraannn.. sebuahh kenyamanan yang tidak bisa selalu aku dapatkannnn.. karena ituu,, rasanya aku terlalu nyaman,, terlalu betah,, terlalu tak ingin untuk melepaskannya... dann nantipunnn,, sebenarnya aku tak terlalu ingin untuk pergi bersama teman2ku,, rasanya aku lebih ingin,, untuk bersamanya,, makan bersamanya,,, duduk bersantaii,, melakukan beberapa hall,, menikmati waktuuu.. seandainya tanpa masalah.. Betapa indahnya dunia.. tapiii rasanyaa ituu hanyaa mimpii,, duniaa,, hidupp takk sepertii ituuu,,, perluuu sedikitt bumbu tipuu daya,, perluuu sedikitt bumbuu kecurangan,, perluuu sedikiitt bumbu yang lainnn,, agar permainann menjadii lebihhh menarikkk......... tapii ingatt sedikitt sajaaa... tapii akuu haruss belajar banyaak untukk ituu....... satuu kata lagiii... ENTAHLAHHHH..... yaaa kannn Tuhann,, karna kita memang tak selalu tau mana yang benar2 benarr,, dan mana yang salahhhh...

Marriage

kali ini kita akan membahas mengenaii PERNIKAHAN ... hemm.. ya pernikahann,, rasanya mendengarnya masih terasa seperti mimpii..

bayangkan saja... aku tadi bersama mas hari,, bersama dengan bapaknya,, dan kakaknya membahas mengenai hal itu,, tapi entah kenapa semuanya terasa seperti mimpi.. apakah aku benar2 menginginkannya saat ini? mungkinn memang benarr aku mencintainya,, memang benar aku membutuhkannya,, memang benar aku tak ingin kehilangan dia,, tapii apakah benarr aku sudah berani mengambill keputusan untukk mengikatkan diri dalam janji suci "Pernikahan/Perkawinan"? saat ini usiaku baru 22 tahun,, (lebih sih... ),, dan i feel like jobless,, penghasilanku sebulan sangan rendahh,, dengan pendidikanku yang lumayan.. tapii berasa belumm bisa berbuat apa2.. cukup menyedihkan rasanya.. (tapi saat ini kita bukan membahas itu... ) sebenarnya aku sangat ingin mempersiapkan sebuah Pernikahan dengan baikk,, setidaknya aku tidak ingin menyesal kemudiann,, terjadi hal2 yang tak diinginkan olehku ataupun oleh pasanganku.. Hemm.. yahh.. ekonomii salah satu faktor yang paling rawan dalam hal ini.. sungguh aku tidak ingin,, semisal nantinya terjadi percecokkan kecil yang akan melebar ketika kami sudah menikah.. sungguh tidak inginn.. berdasarkan gambaran tadi,, mungkin memang benarr,, sebuah pernikahann untuk saat sekarang ini, tidaklah perlu terlalu megah dan mewah di depan,, tetapi menanggung hutang/beban yang sangat berat di belakang,, pernikahan cukuplah pernyataan SAH di depan hukum dan agama,, dan ucapan syukur atas terjadinya.. yaa.. kurasa demikianpun cukupp baikk,, mungkin saat ini aku perlu belajar untuk lebih realistis dalam melihat semuanya,, semuanya tak lagii,, seindah mimpii2ku jaman dulu.. Aku tak bisa lagi memimpikan pangeran berkuda putihhh.. kan? dan tambahan lagi,, aku takk bisa terlaluu memikirkan pikirann ataupunn pandangan orang lainn,, karna nantinya ini akan menjadii hidupkuuu... entahlahh,, yang kurasa saat ini,, rasanya masihh sepertii mimpii,, entahh ini takdirku,, atau memang pilihanku sendiri,, semoga Tuhan berkenan memberikan jawabann.. Agar akuu lebihh mantapp.. dan tak lagii menganggap ini semua hanya mimpiii...

Faithfull

hari ini kita belajar tentang kesetiaann,, hehe... karena tadi barusan saja mendengarkan kothbah romo di kotabaru tentang kesetiaan,,

terkadang,, tanpa kita sadari, ataupun kita sadari,, kita mencoba untuk mencari2 alasan ataupun jalan untuk tidak setia, walaupun itu hanya melalui hal kecil.. Hm.. benar juga kalau hal itu,, seperti ketika kita mempunyai pasangan,, terkadang nampak bahwa rumput di sebelah lebih hijauu, jadi kitapun mulai mencari2 alasann.. :) pernah aku mendengar sebuah cerita tentang jodoh,, atau mungkin lebih tepatnya tentang perkawinan,, itu diibaratkan ..

suatu ketika kita dibawa ke ladang yang penuh dengan pohon gandum,, lalu di sana kita diminta untuk mengambil 1 (hanya satu saja) ranting dari banyaknya pohon gandum itu,, dan ketika kita telah mengambilnya, kita tidak boleh menengok lagi ke belakang,, ataupun mengganti ranting itu dengan ranting yang kita temui yang ada di depan nantinya..

nah begitulah,, karena bagi gereja katholik, pernikahan itu adalah satu,, apapun yang terjadi, baik suka, ataupun duka, untung atau malang, pasangan itu tetap satu, "mereka bukan lagi dua, melainkan satu daging,, apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan tak dapat diceraikan oleh manusia"... jadi ketika kita telah memilih, dan kita telah diikat dalam perkawinan,, kita tidak boleh melirik2 lagi ranting2 yang lainnya,,

intinya sih,, kita harus setia pada apa yang telah kita pilih... :)

semoga akupun dapat menjadi demikian bersama pasanganku nantinya,, rencananya tahun depan,, itu adalah tepat hubungan kami yang kelima tahun.. tapi sebelumnya aku juga ingin dapat bekerja,, aku juga ingin mengumpulkan uang bersama untuk mempersiapkan pernihanku nantinya.. :) sudah hampir 4 bulan kami tidak bertemu (walaupun sempat pulang selama beberapa hari untuk melepas rindu..) semoga Tuhan berkenan memberkati segala rencana, harapan, cita dan cinta kami.. aminnn... :)

Aku Takut..

Ahhh... kalauu ginii mahh bisa gilaaa.. kalau beginiii mahh...

hayahh... -___________- heee... :) biarlahhh sudahh.. setelahhh berpusing2 membuang waktuu,, karena tak bisa juga membuat "read more" benar2 payahh.. Hehe.. ya sudahlah.. sebenarnya ada banyak hall yang ingin kuceritakan hari ini.. Tentang beberapa pandangan.. tapi jadinya agak lupa karena terlena mencari cara membuat "read more" tadii.. hehehehehhehhe... :D benar saja,, sebenarnya hampir setiap kali aku ingin menulis di blog, di diary, ataupun dimanapun semuanya hampir berisi keluhan... :) begini... yang pertama aku ingin bercerita,, aku mempunyai teman sebut saja dia W,, dia adalah seorang perempuan, jarak usianya tak terlalu jauh dariku, tahun inipun kurasa sama, ia berusia 22 tahun (hanya saja bulan desember),, tapii cukup menyedihkan karena ia menderita tumor di tubuhnya, dan cukup besar di bagian tangan.. dan,, tonjolan2 kecil di badannya,, cukup banyak kurasa.. kadang,, atau bahkan sering kali aku merasa kasihan memandangnya,, tapi terkadang aku merasa sedikit aneh juga,, bukan... bukann karena penyakitnya sehingga aku merasa asing,, tapi karena aku merasa bingung bagaimana aku harus berkomunikasi dengannya,, kadang aku ingin bersikap peduli.. tapii seringkali aku takut jika sebenarnya aku menyakiti... nahh... karena keluarga,, lingkungan dan lainnya membentuk pola pikir yang demikian,, mereka terlalu terbiasa untuk melindungi,, atau lebih tepatnya menghindari, untuk membahas hal tersebut,, maka aku rasa dia menjadi orang yang cukup rapuhh,, dan menghindarii untuk membicarakan hal tersebut,, melihat dirinya normal, tanpa bisa menerima keadaanya,, demikian pula denganku,, aku hanya bisa bergaul dengan biasa, berpura2 tidak melihat apa yang dialaminya,, selayaknya ia anak yang normall,, ya.. hanya sesekali aku membahasnya,, menanyakan tentang keadaannya,, menyarankannya untuk mengurangi konsumsi yang bisa memicu penyakitnya.. bukannya aku ingin melihatnya menjadi pribadi yang minder, karena melihat kekurangannya, hanya saja, aku ingin ia sadar,, bahwa ia agak "berbeda" dan ia harus memperlakukan dirinya dengan sedikit "berbeda",, entahlah apa istilah yang tepat untuk itu.. tapii aku ingin ia melihat dirinya dengan lebih kuat.. mungkinn aku juga bersalahh,, karena aku juga memilih menghindar,, ketika ia "menormalkan" dirinya.. apakahh jalan pikiranku ini salahh.. entahlah jika ini dianggap salah.. tapi aku berharap agar ada orang yang bisa mendukungnya,, memberii kekuatann baginya,, mungkin akan sedikit menyakitkan.. tapi aku yakinnn itu akan membuatnya lebih kuat lagiii... sungguhh ironis ketika kita merasa,, mendengar,, atau bahkan melihat sesuatu yang tidak benar,, tapi kita tidak mampu untuk berbuat sesuatu.. ada yang bilang bahwa itu adalahh sebuahh DOSA... tapii entahh mengapa,, rasa takuut untukk menyakiti,, rasa takutt dianggapp ikutt campur,, dann berbagai rasa takut dann anggapan2 seolahh membuat kita terhentii untuk mampu bertindakk.. Tuhan ajarkan kamii untuk lebihh beranii bertindakk mengikutii kata hati kamii,, ajar kamii untukk lebihh beranii ya Tuhannn... hanya saja akuu merasa,, akuu belumm sekuatt ituu,, dann akuuu masihh membutuhkann dukungann untukk mampuu lebihh kuat, lebih beranii lagii,, Tuhannn kirimkann juga malaikat-malaikatMu untuk mendukung kamii,, untukk membimbing kamii.. Aku takutt,, akuu lebihhh berdosa darii ini,, jika akuu tetapp begini.. tak mampu bertindakk, dan hanya mampu melihat...